Latest Posts

Senin, 04 Juli 2016

Atmosfer

Cuaca terus berubah, dan itu mengacu pada keadaan atmosfer pada suatu waktu dan tempat. Iklim, bagaimanapun, adalah didasarkan pada pengamatan cuaca yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun. Iklim membantu menggambarkan sebuah tempat atau wilayah.

Atmosfer adalah lapisan udara yang terdiri dari berbagai macam campuran gas (tidak tampak dan tidak berwarna) yang menyelimuti dan terikat di permukaan bumi karena gaya grafitasi bumi. 

Fungsi Atmosfer:
  • Melindungi bumi dari panas dan dingin yang berlebihan ( bila tidak ada atmosfer diperkirakan suhu siang hari akan melebihi 93o C, dan suhu malam hari kurang dari – 184oC) 
  • Penghambat bagi benda-benda angkasa (meteor) yang bergerak melaluinya. Sebagian meteor yang melalui atmosfer akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai permukaan bumi. 

Komposisi Atmosfer

Di antara campuran gas tersebut terdapat pula uap air yang disebut udara basah, sedangkan campuran gas tanpa uap air disebut udara kering.

Lapisan atmosfer mengandung uap air, udara kering, dan aerosol atmosfer (jumlah uap air berubah-ubah dan selalu ada injeksi zat ke dalam udara, misal asap dan partikel debu).

Udara
Udara merupakan campuran dari berbagai gas dan partikel, masing-masing dengan sifat-sifat fisik. 

Volume Bersih Udara Kering
Komposisi Udara Kering
Merupakan komponen tetap atmosfer, berada disekitar 25 km dari permukaan bumi.

Gas
Lambang
Volume (%)
Nitrogen
N2
78,08
Oksigen
O2
20,95
Argon
Ar
0,93
Karbondioksida
CO2
0,04
Neon
Ne
0,0020
Helium
He
0,0005
Xenon
Xe
Sangat Kecil
Ozon
O3
0,0006
Hidrogen
H2
0,0005
Krypton
Kr
0,00011
Metan
CH4
 0,00015

Keterangan:
  • Nitrogen (N2) jumlahnya paling banyak, meliputi 78 bagian. Nitrogen tidak langsung bergabung dengan unsur lain, tapi merupakan bagian dari senyawa organik.
  • Oksigen (O2), untuk mengubah zat makanan menjadi energi hidup.
  • Karbon dioksida (CO2) menyebabkan efek rumah kaca (greenhouse) transparan terhadap radiasi gelombang pendek dan menyerap radiasi gelombang panjang, kenaikan kosentrasi CO2 di dalam atmosfer akan menyebabkan kenaikan suhu di bumi.
  • Ozon (O3) adalah gas yang sangat aktif dan merupakan bentuk lain dari oksigen. Gas ini terdapat pada ketinggian antara 20 hingga 30 km. Ozon dapat menyerap radiasi ultra violet yang mempunyai energi besar dan berbahaya bagi tubuh
Komponen Uap Air
Berasal dari penguapan. Banyaknya uap air tergantung:
  1. Temperatur atau suhu, makin tinggi temperatur makin banyak uap air yang dikandung (tetapi suatu saat akan terjadi kejenuhan/hujan)
  2. Garis lintang
  • Di khatulistiwa uap air 2,63%
  • 15o LU uap air 0,92%
  • 70o LU uap air 0,22% (Hann dan Suring)
Banyaknya uap air di dalam atmosfer berbeda-beda tergantung kepada letaknya di permukaan bumi serta kondisi yang berhubungan erat dengan suhu udara dan tersedianya air  pada permukaan bumi.

Aerosol
Atmosfer mengandung aerosol yang banyaknya tidak tetap. Aerosol adalah partikel yang ukurannya lebih besar dari pada ukuran molekul, tetapi dapat melayang dalam atmosfer. Partikel ini dapat berupa padat maupun cair misalnya : debu, garam laut, garam lain, sulfat dan nitrat.


Pandangan Geosentris dan Heliosentris

PANDANGAN GEOSENTRIS


  • Bumi sebagai pusat Jagat Raya, meyakini bahwa semua benda langit mengelilingi bumi dan bumi merupakan pusat kekuatan alam semesta.
  • Pada awalnya, manusia menganggap bahwa bumi mempunyai kedudukan istimewa di alam semesta ini,karena melihat karena matahari terbit disebelah timur, pada tengah hari ada di tengah kepala kita dan terbenam disebelah barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi anggapan ini pula yang mendasari hipotesis “geosentris” dari ptolomeus.
  • Ptolomeus (70-147 SM) telah berusaha dijelaskan gerak bulan,planet,dan matahari ini dengan menempatkan pada gerak planet, matahari, dan bulan pada lapisan yang berotasi mengelilingi bumi. Pandangan ptolomeus yang memandang bumi sebagai alam semesta dinamakan pandangan atau “hipotasis geosentris”. Pandangan ini bertahan lama sekali sampai dengan abad pertengahan.
  • Pemahaman manusia akan alam semesta semakin bertambah seiring dengan perkembangan pemikiran manusia dan kemajuan ilmu dan teknologi. Dulu manusia mengira posisi Bumi kita begitu istimewa, sebagai pusat alam semesta, dan sebagai pusat perputaran seluruh benda-benda langit.

PANDANGAN HELIOSENTRIS

  • Gerak benda-benda langit menjadi rumit untuk dijelaskan dalam kerangka geosentris. Pandangan geosentris ini kemudian digusur oleh pandangan heliosentris yang menyatakan bahwa pusat jagat raya adalah matahari , benda langit lainnya beredar mengelilingi matahari.
  • Tokohnya yaitu Nicolaus Copernicus (dalam bukunya “De Revolusionibus Orbium Celestium”)
  • Pandangan heliosetris ini menempatkan Matahari sebagai pusat alam semesta dan pusat peredaran seluruh benda-benda langit, menggantikan posisi yang dulu ditempati oleh Bumi dalam pandangan geosentris.
  • Konsep Heliosentris itu sendiri dikenal dipopulerkan oleh Copernicus (ilmuwan Eropa). Namun tidak dapat dipungkiri, dalam merumuskan konsep tersebut ia turut mengadopsi pemikiran dan perhitungan para ilmuwan sebelumnya. Hingga saat ini konsep Heliosentris-lah yang terbukti benar secara empiris dan tidak ada fakta yang bertentangan dengannya.

Perbedaan Geografi dan Geologi



Geologi adalah ilmu yang mempelajari isi dalam bumi, seperti lempeng, batuan, atau morfologi bumi. Hasilnya sudah jelas, berupa studi mengenai dinamika bumi seperti pergerakan lempeng, struktur batuan, sampai fenomena-fenomena alam yang kini banyak terjadi seperti gunung meletus, tsunami, dll. Geologi juga belajar mengenai perubahan bumi dari waktu ke waktu yang diakibatkan oleh bumi yang selalu dinamis, yang diakibatkan oleh pergerakan berbagai macam lempeng yang ada di dunia. 

Geografi bisa dikatakan lebih luas karena ilmu ini tidak hanya berbicara mengenai sains bumi itu sendiri, tapi juga aspek sosialnya berupa kehidupan makhuluk hidup yang tinggal di atasnya. Geografi juga bersifat pemetaan dan juga mempelajari sedikit mengenai struktur bumi, namun tidak terlalu mendalam seperti geologi yang dijabarkan lebih awal. Jadi sebenarnya Geografi seperti gabungan dari cabang ilmu sains dan ilmu sosial. 


Sejarah dan Perkembangan Geografi



Geo, yaitu bumi atau earth. Grafi, yaitu graphein yang berarti “to describe” atau “pencitraan”. Jadi, Geografi merupakan ilmu yang mencitrakan atau menggambarkan keadaan bumi.
  • Bintarto (1978)Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mencitrakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.
  • Pada semlok para ahli Geografi Indonesia (Semarang, 1988)Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan gejala geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan.

 Ruang Lingkup Geografi

Studi Geografi meliputi interelasi dan interdependensi antara manusia dengan alam dan ruangnya. Atas dasar hal ini, maka Geografi berkaitan dengan “what – where – why – how” dari gejala-gejala yang terjadi di permukaan bumi.
  •   What, Geografi berfungsi menunjukkan fenomena fisik, biotik dan sosial yang terjadi di permukaan bumi.
  •      Where, berkaitan dengan ruang di mana fenomena terjadi.
  •      Why, merupakan pertanyaan untuk interelasi, interaksi dan interdependensi antarfenomena.
  •     How, berfungsi menunjukkan kualitas dan kuantitas suatu fenomena Geografi, dan semua itu dilengkapi dengan menunjukkan fenomena tersebut untuk menjawab when.
Ruang lingkup kajian Geografi meliputi tiga hal, yaitu:
  1. Keanekaragaman sumberdaya alam.
  2. Gejala-gejala alam seperti tanah, air, udara, matahari, iklim, mineral, dunia tumbuhan (flora), dan dunia hewan (fauna) yang berkaitan dengan pemanfaatannya untuk kehidupan manusia.
  3. Kehidupan manusia dalam kegiatan sosial, ekonomi, budaya, politik dalam kehidupan berbangsa bermasyarakat dan bernegara yang berkaitan dengan kondisi dan gejala-gejala keruangan dan kewilayahan.

    Perkembangan Geografi

Bintarto membagi perkembangan geografi menjadi dua hal, yaitu:
  • Kemajuan dalam ilmu pengetahuan 
  • Riwayat perkembangannya

Kemajuan dalam ilmu pengetahuan:

Mula-mula geografi merupakan ilmu pengetahuan yang deskriptif. Pada abad 18 geografi hanya mencitra, yaitu mengumpulkan dan menerangkan informasi tentang politik negara, kesejahteraan, pimpinan-pimpinan, pedagang dan lain-lain, dengan tujuan untuk kepentingan kebudayaan dan pendidikan.
Mulai abad 19 geografi berubah menjadi ilmu yang bersifat sistematis dan menerangkan. Pada pertengahan abad 19 sudah membandingkan data geografis dan karakteristik dari berbagai bagian di dunia dan dikenal dengan nama “Comparative Geography” (Karl Ritter). Lama kelamaan geografi menerangkan keadaan seluruh pengaruh permukaan bumi, membicarakan kesamaan dan perbedaan yang terdapat pada tiap-tiap negara.
Sesudah Perang Dunia II Comparative Geography spesial diwarisi oleh geograf-geograf Inggris, Amerika, dan disebut dengan istilah ”Global Geography”.

Riwayat perkembangannya:

Geografi Klasik
Dalam dunia geografi klasik (kuno) aktivitas di bidang geografi dapat dibagi tiga macam:
  1. Eksplorasi: bertujuan mengumpulkan kenyataan-kenyataan/kejadian-kejadian di permukaan bumi.
  2. Pemetaan daerah-daerah yang sudah diketahui.
  3. Penyusunan dan pengumpulan fakta/data.
Geografi pada Permulaan Abad Pertengahan
Perkembangan ilmu geografi pada saat itu berkaitan dengan kepentingan-kepentingan keagamaan. 
Karena pada saat itu terjadi:
  1. Penyebaran agama
  2. Peperangan
  3. Perdagangan yang dilakukan oleh penyebar-penyebar agama
Geografi Abad 18
Masa sesudah Varenius (1650) tak ada tanda-tanda kemajuan di bidang geografi, perhatian tertuju pada pengetahuan alam. Penyelidikan-penyelidikan mengenai temperatur, hujan dan kondisi alam lainnya, maka didirikan Akademi Meteorologi di Manheim pada 1780. Pada masa itu Busching menulis tentang geografi, tetapi sifatnya hanya mencitra tentang permukaan bumi yang telah diketahui.Penjelasan mengenai fakta dan hubungan kausal tidak diberikan. Tujuannya membuat pencitraan yang benar (revisi data sebelumnya), jadi sifatnya Politicio Statical Geography. Kemudian timbul “Pure Geography” yang memperhatikan tentang batas-batas alam dan batas-batas politik.Tokoh terpenting dalam abad ini banyak beraliran Jerman (manusia belum dapat melepaskan diri dari pengaruh alam).

Geografi Menjelang Abad 19 dan 20
Pada masa itu telah ada perhatian pada pengaruh manusia terhadap alam (Karl Ritter). Tugas geografi
membicarakan tentang tempat-tempat kediaman manusia dan pemetaannya, menerangkan sebab-sebab
perpindahan penduduk dan memperhatikan pengaruh-pengaruh alam terhadap manusia (Ratzel). Muncul istilah Kultur Geografi (Ernest Kapp) yang bercorak materialistis yang memperhatikan permukiman, matapencaharian dan sebagainya.
Kultur Geografi dibagi menjadi tiga (Otto Schluter) yaitu Geografi Kediaman, Geografi Ekonomi, dan Geografi Lalulintas. Kultur Geografi condong kepada unsur manusia. Lahir dasar-dasar Geography-Humaine (Paul Vidal de La Blache) yang membicarakan tentang penyebaran kepadatan dan perpindahan penduduk, cara-cara memajukan daerah, transport dan lalu lintas.




Jumat, 01 Juli 2016

Welcome!



Assalamu'alaikum sobat YG!
Alhamdulillah, akhirnya terealisasi juga keinginan mimin untuk punya blog yang khusus mengulas tentang geografi. Padahal diniatinnya udah dari kapan tau hehe :D Ternyata bener ya, ide sebagus apapun tanpa aksi sama dengan NOL besar! Huft~

Well, tujuan khusus pembuatan blog ini adalah sebagai catatan online dari perkuliahan mimin. Karena si mimin punya masalah dalam hal pengarsipan catatan kuliah (read: orangnya ceroboh, ga telaten, nyatetnya pindah2, kadang di binder kadang di kertas undangan pernikahan, pokoknya caur banget lah!).

Selain itu, biar bisa sharing juga sama temen-temen sekalian. Kali aja nanti bisa jadi komunitas, terus sama-sama memajukan keilmuan 'mother of science' ini, aamiin. Gitu aja deh ya, sekian!

See you~

Total Pageviews

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts